RADIKALISME ISLAM MENURUT PERSPEKTIF MUHAMMADIYAH
Kata Kunci:
radikalisme, negara, muhammadiyahAbstrak
Dengan statusnya sebagai negara bhinneka tunggal ika, Indonesia ternyata tidak dapat menunjukkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengurangi ekstrimnya sikap radikal yang dimiliki oleh sebagian orang di dalam agamayang dipeluknya. Rasa superioritas kepada orang lain dihasilkan dari fanatisme dan pendakalan agama. Karena pemahaman yang salah tentang jihad dalam Islam, radikalisme agama memicu tindakan kekerasan. Semua orang Islam harus menjadi musuh bersama dan memerangi sifat radikalisme karena telah menimbulkan malapetaka bagi manusia dan menggambarkan Islam dengan cara yang buruk. Sebagai tempat di mana umat Islam bersatu, organisasi massa Islam harus memainkan peran yang jauh lebih besar dalam menghentikan sifat-sifat radikal Islam. Ini dapat dicapai dengan mempromosikan pemahaman agama yang lebih baik, meningkatkan kemakmuran masyarakat, dan melakukan penetralan pemikiran-pemikiran terhadap mereka yang telah termakan oleh ideologi radikalisme. Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menentang kelompok radikal dan tidak toleran yang berkembang pesat di Indonesia, sering kita dengar diantara tawarannya adalah bentuk moderasi sebagai metode utama untuk mengatasi radikalisme di di seluruh warga sipil. Dibutuhkan upaya pencegahan tumbuhnya kesadaran fanatisme yang berkontribusi pada radikalisasi dan meningkatkan kesadaran akan toleransi kehidupan umat beragama. Dengan menanamkan rasa toleransi dalam masyarakat beragama, pendidikan juga diharapkan dapat membantu mencegah pemikiran radikal.