PERKEMBANGAN TEOLOGI DAN DINAMIKA SOSIAL ALIRAN SYIAH DALAM SEJARAH ISLAM
Kata Kunci:
Syiah, Teologi Islam, Dinamika Sosial, Imamah, MahdiAbstrak
Kajian ini membahas perkembangan teologi dan dinamika sosial aliran Syiah, yang muncul dari konflik politik dan spiritual dalam sejarah Islam pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Syiah berkembang sebagai respons terhadap marginalisasi sosial dan politik, dengan mengedepankan konsep-konsep unik seperti Imamah dan Mahdi yang menegaskan kepemimpinan spiritual keturunan Nabi Muhammad. Penelitian ini bertujuan untuk memahami akar historis, kontribusi intelektual, dan interaksi Syiah dengan aliran lain dalam Islam, sekaligus menawarkan wawasan untuk memperkuat dialog antarmazhab di era kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis historis dan sosiologis. Analisis historis dilakukan untuk menelusuri evolusi doktrin Syiah dari masa awal Islam hingga periode modern, sementara pendekatan sosiologis digunakan untuk memahami interaksi teologi Syiah dengan konteks sosial-politik pada berbagai era. Sumber data mencakup literatur primer seperti karya-karya klasik Syiah dan literatur sekunder dari studi kontemporer, yang dianalisis secara tematik dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teologi Syiah merupakan entitas dinamis yang terbentuk dari interaksi kompleks antara doktrin keagamaan, tekanan sosial-politik, dan transformasi sejarah. Marginalisasi yang dialami pengikut Syiah mendorong pengembangan narasi perlawanan dan identitas kolektif, sementara kontribusi intelektual mereka memperkaya tradisi Islam dalam bidang teologi, filsafat, dan spiritualitas. Studi ini juga menggarisbawahi pentingnya memahami dinamika teologi Syiah untuk membangun dialog lintas mazhab yang inklusif dan produktif.
This study examines the theological development and social dynamics of the Shia sect, which emerged from political and spiritual conflicts in Islamic history following the death of Prophet Muhammad (PBUH). Shia Islam evolved as a response to social and political marginalization, emphasizing unique concepts such as Imamate and Mahdi that affirm the spiritual leadership of the Prophet's descendants. The study aims to explore Shia's historical roots, intellectual contributions, and interactions with other Islamic sects, while offering insights to foster inter-sectarian dialogue in the contemporary era. The research employs a qualitative approach using historical and sociological analysis methods. Historical analysis traces the evolution of Shia doctrines from the early Islamic period to the modern era, while the sociological approach examines how Shia theology interacts with socio-political contexts across different periods. Data sources include primary literature, such as classical Shia texts, and secondary studies from contemporary research, analyzed thematically and contextually. The findings reveal that Shia theology is a dynamic entity shaped by the interplay of religious doctrines, socio-political pressures, and historical transformations. The marginalization faced by Shia adherents fostered the development of resistance narratives and collective identity, while their intellectual contributions enriched Islamic traditions in theology, philosophy, and spirituality. This study underscores the importance of understanding Shia theological dynamics to promote inclusive and productive inter-sectarian dialogue.