SPIRITUALITAS DALAM KEHIDUPAN MODERN

(Studi Komparatif Tafsīr Fī Ẓilāl Al-Qurān Karya Sayyid Quṭb Dan Tafsīr Al-Asās Fī Tafsīr Karya Sa’id Ḥawwā)

Penulis

  • Moh Ali Akbar Nafis UNIA Prenduan

Kata Kunci:

Modernitas, Spiritualitas, Sayyid Quṭb, Sa’id Ḥawwā

Abstrak

Modernitas hadir dengan menawarkan beragam kemudahan serta kenyamanan yang dapat masyarakat dapatkan secara instan, melalui kemajuan teknologi, kemenarikan media sosial, kenyamanan infrastruktur dan lain sebagainya. Hingga kemudian segala kenyamanan tersebut mulai menimbulkan masalah, beragam perasaan negatif mulai menggerogoti dari dalam diri masyarakat; cemas, stress, takut, pesimis apatis dan lain sebagainya, merupakan hal yang terindikasi hadir akibat kegersangan spiritualitas yang tengah melanda kehidupan masyarakat dewasa kini. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi spiritualitas di dalam kehidupan modern melalui kacamata Tafsīr Fī Ẓilāl al-Qurān Karya Sayyid Quṭb dan Tafsīr al-Asās fī tafsīr Sa’id Ḥawwā serta bagaimana komparasi pemikiran Sayyid Quṭb dalam Tafsīr Fī Ẓilāl al-Qurān dan Sa’id Ḥawwā dalam Tafsīr al-Asās fī tafsīr tentang kondisi spiritualitas dalam kehidupan modern. Metode yang digunakan oleh penulis di dalam skripsi ini adalah penelitian pustaka, dengan sumber data primer yang berasal dari kitab tafsir Fī Ẓilāl al-Qurân karya Sayyid Quṭb dan al-Asās fī tafsīr Karya Sa’id Ḥawwā melaui penelitian pada Q.S al-A’raf: 2, Q.S Ibrahim: 1 dan 52. Di dalam tafsirnya, Sayyid Quṭb menyatakan bahwa masyarakat sedang berada dalam peradaban Jahiliah modern serta Sa’id Ḥawwā yang berpendapat bahwa masyarakat sedang berada di dalam ketersesatan presepsi dan pola pikir dalam membaca serta memahami petunjuk dan peringatan yang Allah sampaikan di dalam al-Qur’an. Kedua mufassir sepakat bahwa kondisi spiritual masyarakat dewasa kini sedang berada dalam kemunduran dan ketersesatan yang membutuhkan pembenahan pada dimensi spiritual sebagai petunjuk serta pemicu kejernihan pola pikir dan kemajuan peradaban.

Modernity comes by offering a variety of conveniences and comforts that people can get instantly, through technological advances, social media convenience, infrastructure convenience and so on. Until then all these comforts began to cause problems, various negative feelings began to eat away from within the community; Anxiety, stress, fear, pessimistic apathy and so on, are things that are indicated to be present due to the aridity of spirituality that is sweeping the life of today's society. Therefore, this study aims to find out how the condition of spirituality in modern life is through the lens of Sayyid Quṭb's Tafsīr Fī Ẓilāl al-Qurān and Sayyid Quṭb's Tafsīr al-Asās fī tafsīr Sa'id Ḥawwā and how the thinking compares Sayyid Quṭb in Tafsīr Fī Ẓilāl al-Qurān and Sa'id Ḥawwā in Tafsīr al-Asās fī tafsīr on the condition of spirituality in modern life. The method used by the author in this thesis is literature research, with primary data sources derived from the tafsir Fī Ẓilāl al-Qurân by Sayyid Quṭb and al-Asās fī tafsīr Sa'id Ḥawwā through research on Q.S al-A'raf: 2, Q.S Ibrahim: 1 and 52. In his interpretation, Sayyid Quṭb states that society is in the modern Jahiliah civilization as well as Sa'id Ḥawwā who argues that society is in a misguided perception and mindset in reading and understanding the instructions and warnings that God say it in the Qur'an. Both mufassir agreed that the spiritual condition of adult society is now in decline and misdirection which requires revamping the spiritual dimension as a clue and trigger for clarity of mindset and progress of civilization.

Unduhan

Diterbitkan

2025-03-30