KARAKTERISTIK KURIKULUM KBK, KTSP, K.13 DAN KURIKULUM MERDEKA

Penulis

  • Restu Saputra UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Zulfani Sesmiarni UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Kata Kunci:

Karakteristik Kurikulum KBK, KTSP, K.13 Dan Kurikulum Merdeka

Abstrak

Kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat. Empat kurikulum utama yang diterapkan adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kurikulum 2013 (K.13), dan Kurikulum Merdeka. KBK menekankan pada penguasaan kompetensi yang harus dimiliki siswa, dengan pendekatan kontekstual yang mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Penilaian dalam KBK bersifat beragam, tidak hanya melalui ujian tertulis, tetapi juga melalui penilaian kinerja dan portofolio. KTSP memberikan otonomi kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lokal, dengan fokus pada peserta didik dan integrasi berbagai mata pelajaran. Penilaian dalam KTSP menggunakan metode yang beragam, termasuk penilaian formatif dan sumatif. Kurikulum 2013 (K.13) mengadopsi pendekatan saintifik yang menekankan metode ilmiah dalam pembelajaran, serta integrasi pendidikan karakter untuk membentuk nilai dan moral siswa. K.13 juga menekankan penilaian autentik yang mencerminkan kemampuan siswa dalam konteks nyata. Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dengan penekanan pada pembelajaran berdiferensiasi, proyek, dan kegiatan praktis. Kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang holistik, mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Secara keseluruhan, perubahan kurikulum ini mencerminkan upaya untuk meningkatkan efektivitas pendidikan di Indonesia, dengan fokus pada pengembangan kompetensi, karakter, dan relevansi pembelajaran terhadap kehidupan siswa. Dengan memahami karakteristik masing-masing kurikulum, diharapkan pendidik dapat mengimplementasikan strategi yang lebih efektif dalam proses pembelajaran.

The education curriculum in Indonesia has undergone various changes to improve the quality of learning and the relevance of education to the needs of society. The four main curricula implemented are the Competency-Based Curriculum (KBK), the School Level Curriculum (KTSP), the 2013 Curriculum (K.13), and the Independent Curriculum. KBK emphasizes the mastery of competencies that students must have, with a contextual approach that links subject matter to everyday life. Assessments in KBK are diverse, not only through written exams, but also through performance and portfolio assessments. KTSP gives schools autonomy to develop curricula according to local characteristics and needs, with a focus on students and the integration of various subjects. Assessments in KTSP use various methods, including formative and summative assessments. The 2013 Curriculum (K.13) adopts a scientific approach that emphasizes scientific methods in learning, as well as the integration of character education to shape students' values and morals. K.13 also emphasizes authentic assessments that reflect students' abilities in real contexts. The Independent Curriculum provides flexibility and freedom for schools and teachers to determine learning methods that suit students' needs, with an emphasis on differentiated learning, projects, and practical activities. This curriculum aims to create holistic education, integrating cognitive, affective, and psychomotor aspects. Overall, this curriculum change reflects an effort to improve the effectiveness of education in Indonesia, with a focus on developing competencies, character, and the relevance of learning to students' lives. By understanding the characteristics of each curriculum, it is hoped that educators can implement more effective strategies in the learning process.

Unduhan

Diterbitkan

2025-05-30