ILMU AL-QUR’AN SEBAGAI BASIS EPISTEMOLOGI DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ISLAM
Kata Kunci:
Ilmu Al-Qur’an, Epistemologi Islam, Integrasi Wahyu dan Akal, Islamisasi Ilmu, Paradigma IlmiahAbstrak
Isu krisis epistemologi modern telah banyak dibicarakan dalam wacana keilmuan global, terutama terkait hilangnya orientasi spiritual dalam proses pencarian ilmu. Pemisahan antara wahyu dan akal menjadikan ilmu bersifat fragmentaris dan kehilangan arah moral. Dalam pandangan Islam, Al-Qur’an menegaskan bahwa ilmu berasal dari Allah sebagai sumber kebenaran mutlak. QS. Al-‘Alaq [96]:1–5 mengajarkan bahwa membaca, berpikir, dan mencari ilmu adalah bentuk ibadah yang menuntun manusia menuju pengenalan terhadap Pencipta. Oleh karena itu, ilmu dalam Islam tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai wahyu. Ilmu Al-Qur’an hadir sebagai sistem pengetahuan yang menuntun manusia memahami realitas dengan kesadaran teologis dan moral. Artikel ini bertujuan mengungkap peran Ilmu Al-Qur’an sebagai basis epistemologi dalam pengembangan ilmu pengetahuan Islam, dengan menyoroti relasi harmonis antara wahyu dan akal. Penelitian ini menggunakan pendekatan tafsir dengan analisis bahasa dan rasional-fiqhi, sehingga dapat menggali makna epistemologis dari ayat-ayat yang berkaitan dengan ilmu dan berpikir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ilmu Al-Qur’an bukan hanya ilmu keagamaan, melainkan fondasi epistemologis yang memadukan dimensi empiris, rasional, dan spiritual secara seimbang. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi antara wahyu dan akal melahirkan paradigma ilmu yang beradab (ta’dib), bernilai moral, dan berorientasi tauhid. Penelitian ini merekomendasikan agar Ilmu Al-Qur’an dijadikan pijakan konseptual bagi pengembangan kurikulum dan riset di lembaga pendidikan Islam.




