INTERNALISASI NILAI DAKWAH MELALUI KEARIPAN LOKAL SETRATEGI PELESTARIAN KEBUDAYAAN DI ERA MODERN DI YAYASAN KELAS CERDAS

Penulis

  • Kusnan IAI Al Aziz
  • Khaerul Saleh IAI Al Aziz
  • Sobirin IAI Al Aziz

Kata Kunci:

Internalisasi Nilai, Dakwah, Kearifan Lokal, Pelestarian Budaya, Era Modern, Yayasan Kelas Cerdas

Abstrak

Penelitian ini mengkaji proses internalisasi nilai-nilai dakwah melalui kearifan lokal sebagai strategi pelestarian kebudayaan di era modern, dengan fokus kajian di Yayasan Kelas Cerdas. Di tengah derasnya arus globalisasi, modernisasi, dan perkembangan teknologi digital, nilai-nilai budaya lokal dan tradisi keagamaan mulai mengalami pergeseran. Fenomena tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap perilaku sosial masyarakat, tetapi juga terhadap cara generasi muda memahami nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi dakwah yang kontekstual, yang mampu menjembatani nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal agar tetap relevan dan bermakna bagi kehidupan masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, melalui proses observasi lapangan, wawancara mendalam dengan pengurus, relawan, serta peserta program Yayasan Kelas Cerdas, dan dokumentasi kegiatan yang berorientasi pada dakwah kultural. Data dianalisis dengan teknik reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan secara sistematis untuk menemukan pola internalisasi nilai dakwah dalam konteks sosial budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Kelas Cerdas berhasil mengintegrasikan nilai-nilai dakwah dengan unsur kearifan lokal melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Internalisasi nilai dakwah tercermin dalam penguatan karakter religius, etika sosial, gotong royong, serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Program-program seperti pelatihan kreatif berbasis budaya, kajian keislaman kontekstual, dan kegiatan sosial menjadi sarana efektif dalam menanamkan nilai-nilai Islam secara alami dan membumi. Strategi ini tidak hanya berperan dalam memperkuat identitas keislaman dan kebangsaan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk mencintai, menjaga, dan melestarikan budaya lokal di tengah pengaruh budaya global yang semakin kuat. Dengan demikian, internalisasi nilai dakwah melalui kearifan lokal di Yayasan Kelas Cerdas dapat dijadikan model pengembangan dakwah berkelanjutan yang adaptif terhadap tantangan era modern. Dakwah tidak lagi hanya dipahami sebagai penyampaian ajaran secara verbal, tetapi juga sebagai proses pembudayaan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial yang harmonis antara agama dan budaya.

This study examines the process of internalizing Islamic da’wah values through local wisdom as a strategy for cultural preservation in the modern era, focusing on the Yayasan Kelas Cerdas (Smart Class Foundation). Amid the rapid flow of globalization, modernization, and the rise of digital technology, local cultural values and religious traditions have begun to experience a significant shift. This phenomenon not only influences the social behavior of communities but also affects how younger generations understand Islamic and national values. Therefore, a contextual da’wah strategy is needed—one that bridges Islamic teachings with local wisdom to remain relevant and meaningful in contemporary society. This research employs a qualitative descriptive approach through field observation, in-depth interviews with the foundation’s administrators, volunteers, and program participants, as well as documentation of cultural-based da’wah activities. Data were analyzed using reduction, presentation, and conclusion-drawing techniques to identify patterns of da’wah value internalization within the socio-cultural context of the community. The results indicate that Yayasan Kelas Cerdas has successfully integrated Islamic da’wah values with elements of local wisdom through various educational and community empowerment programs. The internalization of da’wah values is reflected in the strengthening of religious character, social ethics, cooperation, and environmental awareness. Programs such as creative cultural training, contextual Islamic studies, and social engagement activities serve as effective means to instill Islamic values naturally and contextually. This strategy not only strengthens both Islamic and national identities but also encourages society to love, protect, and preserve local culture amid the growing influence of global culture. Thus, the internalization of da’wah values through local wisdom at Yayasan Kelas Cerdas represents a sustainable model of adaptive da’wah capable of responding to modern challenges. Da’wah is not merely about verbal preaching but about the cultural embodiment of Islamic values in daily life, creating harmony between religion and culture.

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-30