PEMAHAMAN KETUHANAN DALAM FILSAFAT ISLAM KARYA PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH FILSAFAT ISLAM AL-GHAZALI, IBNU SINA, DAN AL-FARABI TENTANG KONSEP KETUHANAN

Penulis

  • Ahmad Rofi Haqiqi Universitas Jember
  • Alfaiza Akbar Farizki Universitas Jember
  • Fidelma Zahria Saputri Universitas Jember
  • Ilma Amelia Putri Universitas Jember
  • Jeanis Janah Sofiastri Universitas Jember
  • Muhammad Adhieska Sheva Pratama Universitas Jember
  • Neilla Kumala Risqiyah Universitas Jember
  • Puji Lestari Universitas Jember
  • Rifqi Putra Kurnia Haq Universitas Jember

Kata Kunci:

Al-Ghazali, Ibnu Sina, Al-Farabi, ketuhanan, filsafat Islam, teologi Islam, mistisisme, rasionalisme, filsafat Yunani

Abstrak

Abstrak: Artikel ini mengeksplorasi konsep ketuhanan dalam karya-karya tiga filsuf besar Islam: Al-Ghazali, Ibnu Sina, dan Al-Farabi, serta mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam pendekatan mereka terhadap konsep ketuhanan. Ketiganya dipengaruhi oleh filsafat Yunani, khususnya Aristoteles dan Plato, dan menekankan pentingnya akal dalam memahami ketuhanan, meskipun dengan pendekatan yang berbeda. Al-Ghazali mengutamakan pengalaman mistis dan keimanan, sementara Ibnu Sina menggunakan pendekatan rasional untuk mengembangkan konsep Tuhan sebagai Wajibul Wujud. Al-Farabi berusaha menyatukan filsafat dan agama, menekankan bahwa keduanya tidak bertentangan tetapi saling melengkapi. Artikel ini juga membahas pengaruh latar belakang teologis dan filosofis masing-masing tokoh terhadap pandangan mereka tentang Tuhan. Al-Ghazali mengkritik filsafat rasionalis dan mengutamakan wahyu dan pengalaman mistis, Ibnu Sina menggabungkan filsafat Aristoteles dengan ajaran Islam untuk menjelaskan Tuhan sebagai penyebab pertama, dan Al-Farabi melihat Tuhan sebagai akal murni dalam struktur hierarkis alam semesta. Pengaruh ketiga tokoh ini terhadap tradisi filsafat dan teologi Islam sangat besar. Al-Ghazali memperkuat teologi dan mistisisme, Ibnu Sina menyatukan filsafat dengan kedokteran dan teologi, dan Al-Farabi merumuskan gagasan tentang negara ideal. Warisan intelektual mereka telah menerima penerimaan luas, kritik, dan pengembangan lebih lanjut oleh filsuf dan teolog Muslim selanjutnya. Konsep ketuhanan yang mereka kembangkan tetap relevan dalam konteks pemikiran Islam kontemporer, berfungsi sebagai jembatan antara tradisi intelektual Islam dan pemikiran modern.

Abstract: This article explores the concept of divinity in the works of three great Islamic philosophers: Al-Ghazali, Ibn Sina (Avicenna), and Al-Farabi, identifying similarities and differences in their approaches to the concept of God. All three were influenced by Greek philosophy, particularly Aristotle and Plato, and emphasized the importance of reason in understanding divinity, albeit with different approaches. Al-Ghazali prioritized mystical experience and faith, while Ibn Sina used a rational approach to develop the concept of God as the Necessary Existent. Al-Farabi sought to reconcile philosophy and religion, emphasizing that the two are not contradictory but complementary. The article also discusses the influence of each philosopher's theological and philosophical background on their views of God. Al-Ghazali criticized rationalist philosophy and prioritized revelation and mystical experience, Ibn Sina combined Aristotelian philosophy with Islamic teachings to explain God as the first cause, and Al-Farabi viewed God as pure intellect within the hierarchical structure of the universe. The influence of these three figures on the tradition of Islamic philosophy and theology is profound. Al-Ghazali strengthened theology and mysticism, Ibn Sina integrated philosophy with medicine and theology, and Al-Farabi formulated ideas about the ideal state. Their intellectual legacies have been widely received, criticized, and further developed by subsequent Muslim philosophers and theologians. The concepts of divinity they developed remain relevant in the context of contemporary Islamic thought, serving as a bridge between the Islamic intellectual tradition and modern thought.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30